Makanan Yang Menyebabkan Asi Terhambat
Makanan Yang Menyebabkan Asi Terhambat – ASI ekslusif sangat dibutuhkan bagi bayi yang baru saja lahir terutama 6 bulan setelah pasca melahirkan. Semua faktor terkait dengan kecerdasan otak bayi, pertumbuhan bayi dan juga sistem kekebalan tubuh serta kesehatan bayi akan sanagt dipengaruhi oleh ASI selama 6 bulan ini.
Tidak jarang beberapa Ibu Hamil yang merasa was was dengan permasalahan ASI mereka yang tidak lancar dikemudian hari nanti. Dan bahkan ada juga para Ibu yang setelah melahirkan memang mengalami kendala dengan Terhambatnya ASI yang keluar tidak lancar.
Sebuah penelitian yangdilakukan oleh para ahli menemukan bahwa sekitar 15% dari Ibu yang melahirkan dan menyusui ditahap 3 minggu awal mengalami masalah ketidak lancaran ASI yang sangat diperlukan bagi sang Bayi.
Namun, sejauh ini belum ada pernyataan resmi tentang Makanan Yamg Menyebabkan Asi terhambat sejara lebih spesifik dari jenis jenis makanan tersebut. Hanya saja, para ahli menyarankan untuk selalu mengkonsumsi makanan yang bergizi tinggi untuk mendukung kelancaran ASI itu sendiri.
Untuk mendukung kelancaran ASI, makanan yang sangat bagus bisa Anda temukan di 6 Makanan Pokok Untuk Kehamilan Yang Sehat. Dan beberapa kendala dalam menghadapi Terhambatnya ASI yang tidak lancar bisa kita pelajari dalam kesempatan kali ini.
Faktor Penyebab ASI Tidak Keluar
Produksi ASI bagi Ibu Menyususi di pengaruhi oleh dua faktor yakni faktor Fisik dan juga Psikologis. Apabila dari kedua faktor itu sendiri terganggu, maka produksi ASI Ibu Menyususi juga akan mengalami gangguan dan terhambat, bahkan hal ini dapat menyebabkan ASI tidak keluar.
Faktor Fisik Yang Mempengaruhi Ketidak lancaran ASI
Faktor fisik yang sangat berpengaruh terhadap produksi ASI Ibu Menyusui adalah:
- Asupan gizi yangdidapatkan oleh ibu menyusui tidak terpenuhi dengan baik. Sebagai contoh kurangnya mengkonsumsi makanan yang bervariasi, khususnya sayur dan buah-buahan.
- Faktor Kesehatan Ibu Menyusui termasuk faktor hormonal (hormon testosterone) dan waktu istirahat yang cukup juga akan mempengaruhi produksi ASI.
Faktor Psikologis Yang Menyebabkan ASI Tidak Lancar
Dari sekian banyak faktor psikologis yang menjadikan ketidak lancaran ASI bisa dikategorikan seperti dalam contoh contoh kasus seperti perasaan yang tidak nyaman yakni rasa takut, emosi, gelisah, sedih, kesal, cemas, malu atau nyeri yang dialami oleh Ibu Menyusui, akan berakibat pada terhambatnya ASI dan meningkatkan pengeluaran oksitoksin yang akhirnya mengurangi produksi ASI.
Salah satu cara yang paling tepat dalam mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan membuang semua kekawatiran yang ada. Ibu Menyusui diharapkan untuk bahagia, senang, bangga, memeluk dan mencium bayinya sehingga ASI akan tetap keluar mencukupi kebutuhan gizi Bayi Anda.
Rasa Yakin yang dimiliki ibu untuk dapat menyusui Bayinya selama 6 bulan ekslusif, secara tidak langsung akan meningkatkan produksi ASI dan membantu kelancaran proses menyusui.
Berpikiran Pola pikir yang negatif dan dibawah kecemasan justru akan bertindak pada lancarnya ASI dan yang sangat dibutuhkan Bayi. Untuk itu anda harus percaya diri, hormon di dalam tubuh terpacu untuk memproduksi ASI terus menerus.
Faktor yang menyebabkan ASI Kering
- Kurangnya kemapuan bayi dalam menghisap ASI secara baik membuat payudara kurang mendapatkan rangsangan yang memperhambat keluarnya ASI.
- Untuk Bayi yang terlahir secara prematur biasanya mudah merasa kelelahan saat menghisap payudara ibu menyusui yang berakibat pengeluaran ASI menjadi tidak maksimal. (baca juga Penyebab Lain Bayi Lahir Prematur)
- Gaya hidup yang dijalani oleh ibu menyusui yang kurang sehatjuga dapat menyebabkan kelenjar susu tidak bisa menghasilkan ASI dalam jumlah yang memadai.
- Kapasitas penyimpanan ASI yang sedikit berkaitan dengan jaringan kelenjar fungsionalnya dan tidak berhubungan dengan ukuran payudara ibu.
Dari beberapa Ibu Menyusui yang mengalami gangguan Tidak lancarnya ASI, sebaiknya segera berkonsultasi dengan dokter. Ada juga beberapa saran yang dapat dilakukan untuk meningkatkan pasokan ASI dengan mengkonsumsi suplemen herbal, seperti fenugreek, daun katuk, dan adas. Anda mungkin juga perlu mengubah diet dengan makan makanan yang lebih bergizi dan mencukupi kebutuhan sayuran hijau dan buah-buahan.